Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirahmanirahim...
Selamat Pagi, Siang, Sore ataupun
Malam ketika Sahabat-sahabat sekalian membaca coretan ini. Kali ini saya ingin
mencoretkan pandangan Saya mengenai Hujan.
Hujan begitu banyak
orang menyukai Hujan, ya dengan berbgai alasannya masing-masing dari alasan
cengeng sampai sok tegar hahaha (juts kidding). Ada yang bilang Jika Hujan
datang “ketika Rintik Hujan datang Aku mengingatmu, tapi dengan Rintik Hujan pula
akhirnya Lukaku karenamu terhapus oleh air Hujan” atau mungkin “Hujan,, Biarkah
Aku berlari ditengah Derasnya Hujan karena pada saat itu semua orang tidak akan
tau bahwa Aku menangis, karena Air mataku tersamarkan oleh Derasnya Hujan” atau
mungkin lagi “Saat Hujan turun Aku mulai merindukanmu” (mungkin yang diridukan
adalah panasnya matahari hahaha J). Pada saat
Hujan pula social media dibanjiri Curhatan Hati orang seperti “Hari Hujan Aku
merindukanmu, tapi kemarin tidak Hujan Aku pun merindukanmu” (jadi maunya apa
sih tuh orang ?), atau mungkin “Aku diserbu ribuan Rintik Hujan” (lebay dikira
hujan mau turun satu-satu), atau ada lagi “Biarkanlah Air hujan menghapus semua
kenangan Aku dan Kamu” (dikira kenangannya tulisan yang dipasir ya ? seperti
tulisan yang ada dipasir terkena ombak kemudian hilang hahaha :v), dan masih
banyak lagi pada intinya Hujan bisa mengubah Orang-orang mendadak menjadi
Pujangga yang nelangsa yang pastinya karena Cinta yang semu.
Hujan begitu banyak pula Karya-karya
yang menyangkut pautkan tentang Hujan seperti Magic Hour sang tokoh utamanya
sangat menyukai Hujan, kemudian salah satu Novel Tere Liye judulnya pun Hujan
(Jujur Aku belum baca gimana isinya, tapi kayanya Asyik seperti Novel-novel
Tere Liye yang lainnya), dan juga Film zaman dahulu kalo ga salah judulnya
Cinta Pertama sang tokoh utamanya sangat menyukai Gerimis sampai kematiannya
pun diantarkan oleh Gerimis (maksudnya pas Si Tokohnya meninggal turun gerimis
gitu :D) ehh bentar-bentar Gerimis sama Hujan sama ga sih ? ahh samain ajalah
sama-sama Turun Air dari Langit bedanya Kalo Gerimis kecil kalo Hujan Besar.
Hahaha :D
Baiklah
sedikit coretanku tentang Hujan yang Saya amati dilingkungan mari Kita Lihat Proses
terjadinya Hujan dari kaca mata ilmiah(Bahasanya mulai tinggi :D).
1. Panas
Matahari (Air Menguap)
Matahari
adalah sebagian dari isi alam. Matahari yang selalu menyinari Bumi dengan teriknya
yang menimbulkan efek panas, sehingga panasnya Matahari Air Danau, Sungai dan
juga Laut menguap ke Udara.
2. Suhu
udara yang tinggi (Uap Air menjadi padat- terbentuknya awan)
Suhu
Udara Diindonesia termasuk kegolongan
suhu udara yang tinggi akibatya panas matahari akan membuat Uap air tersebut
mengalami kondensasi (pemadatan) dan menjadi sebuah embun. Embun terbentuk dari
titik-titik air kecil sehingga suhu udara semakin tinggi membuat titik-titik
dari embun semakin banyak berkumpul memadat dan akan menjadi awan.
3. Bantuan
Angin (Awan kecil menjadi Awan besar)
Adanya
Angin dari udara yang menyebabkan tiupan yang akan membantu awan-awan bergerak ketempat
lain. Pergerakan Angin memebrikan pengaruh besar terhadap awan sehingga membuat
awan kecil menyatu dan kemudian membentuk awan yang lebih besar lagi lalu
bergerak ke langit ke tempat yang memiliki suhu yang lebih rendah dan semakin
banyak butiran awan yang berkumpul awan akan berubah warna menjadi semakin
kelabu.
4. Terjadilah
Hujan
Dan
setelah awan semakin kelabu akibatnya titik-titik air semakin berat dan tidak
terbendung lagi dan akan membuat butiran-butran air tadi jatuh ke bumi hingga
terjdilah Hujan.[1]
Sejujurnya Jurusan Saya ketika diSMA
bukan IPS tapi IPA jadi mohon maaf jika ada kesalahan dalam menuliskan Proses
terjadinya Hujan, karena Aku hanya sedikit-sedikit mengingat materi Geografi
ketika kelas 10 dan dari google dan itu 3 tahun yang lalu karena sekarang Saya
Sudah Kuliah semester 3 (ehh malah curhat siapa juga yang nanya :v).
Setelah mengetahui bahwa Hujan bisa
menjadikan orang menjadi pujangga, dan juga proses terjadinya Hujan. Inila yang
ditunggu-tunggu yaitu coretanku tentang Hujan.
Hujan menurutku tidak menyebabkanku
menjadi Rindu kepada seseorang, tidak menyebabkanku menjadi pujangga yang
lebay, tidak pula menghapuskan kenangan denagn seseorang karena menurutku
kenangan adalah Ibrah (pelajaran) untuk masa depan. Jika kenangan itu baik
kenapa harus dihapus ?, dan jika kengan kita itu buruk kenapa pula harus
dihapus ?, bukankah bisa dijadikan sebuah pelajaran hidup agar Kita tak
melalukan hal tersebut untuk kedua kalinya, tidak mau bukan kita jatuh dua kali
kedalam lubang yang sama ? (nah loh kok jadi ngebahas kemana-mana pada hal kan
lagi ngebahas Hujan).
Hujan bagi Saya adalah sebuah
Anugerah ya sebuah Anugerah yang diberikan Allah kepada Kita semua makhluknya
bukan hanya Manusia bahkan Tumbuhan dan juga Hewan. Hujan adalah Rahmat ya
Rahmat dan Allah untuk seluruh makhluknya, Anugerah dan Rahmat ini untuk semuan makhluknya bayangkan untuk
tumbuhan yang tak pernah tersiram oleh Air ketika Hujan tiba ia pun mendapatkan
air, kemudiaan untuk manusia Hujan sangat banyak manfaatnya salah-satunya untuk
Ladang dan Sawah tadah Hujan. Dan bagi Saya Hujan adalah Inspirasi, ya
Inspirasi, Inspirasi Saya untuk menulis bahkan Tulisan ini pun pada saat Hujan
di pagi Hari disuatu Hari dibulan Ramadhan bulan yang mulia.
Sekian
segelintir kata dalam coretan Saya, Salam Ukhuwah, semoga bermanfaat, mohon
maaf apa bila ada kesalahan baik dari segi kata-kata ataupun kepenulisan,
karena sesungguhnya kesenpurnaan hanyalah milik Allah. Semoga Kita selalu dalam
lindungan Allah Aamiin.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Anaphalis
Javanica,
Suatu Pagi dibulan
Ramadhan dan dikala Hujan,
13 Ramadhan 1437
H,
18 Juni 2016,
10.20 Waktu
Indonesia Bagian Kamar saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar